Showing posts with label Piping. Show all posts
Showing posts with label Piping. Show all posts

Sunday, December 11, 2011

Piping Component

“Kemarin2 kan kita udah ngobrolin piping komponen, lanjutin dong kang…. Apa aja sih piping komponen itu?”
Udah ngobrolin, emang kapan?
“Halah, kang Sarmin ini pura2 lupa. Tak sumpahin kayak N*n*n baru tahu rasa loh….”
Hihihihi… Enak banget ya bisa pura2 lupa. Kayak simbah buyut aja. Dulu simbah buyut klo abis makan suka marah2. Kenapa sih blm dikasih makan juga? Hehehe beliau lupa klo b raja selesai makan….
“Klo itu sih namanya pikun…. Masak sih seumuran N*n*n udah pikun. Orang kaya kan nggak mungkin kebanyakan makan brutu…. Kan katanya mengoleksi tas Hermes, mestinya pembantunya klo beli ayam yg boneless lah?”
Hehehe… Klo masih belum tua-tua amat tp ngakunya sakit lupa kayaknya lebih baik dipasung aja di kandang ayam. Tunggu sampai rambutnya gimbal. Kasihan kan, klo dibiarin berkeliaran bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Udah ah kang, nggak enak kan ngomongin orang. Lanjutin aja yg kemarin ya kang ya….”
Klo ngomongin orang yg ngaku sakit lupa (amnesia), aku jadi teringat simbokku je… (hik…hik…). Simbokku itu sampai sekarang masih belum ingat namaku. Simbok pernah amnesia gara2 koma di RS Sardjito sekitar 27 hari tanpa sadar disekitar th 2003. Beliau jatuh dr motor, saat nebeng tetangga yg baik hati sewaktu pulang dari pasar mBalangan. Bangun-bangun udah lupa segalanya, kecuali nyebut asma Allah. Subhanallah, untung Allah nggak menghapus daftar nama-Mu dr ingatan simbokku. Seiring waktu berjalan, ingatan simbok sudah membaik cuman untuk nyebut namaku masih blm inget.
Eits, Kok malah jadi mellow gini. Kita lanjutkan aja yuk….
“Yook, mareeee…..”
Piping komponen itu setidaknya ada pipa, fitting, branch connection, flange, gasket dan bolting. Oke lah, kita obrolin satu demi satu….
Pipe
Sebuah silinder berlubang ( hollow cylinder) atau tubing yang digunakan untuk mengalirkan fluida (liquid, gas, atau slurry).
Seamless : produk pipa yg dibuat tanpa welded seam
Welded : produk pipa yang mempunya longitudinal seam.
Perbandingan welding joint factor beberapa jenis pipa :

Seamless => welding joint : 1
ERW => 0.85
Furnace Butt weld => 0.6
Single Fusion Weld =>0.8 - 1 (tergantung NDE requirement)
Double Fusion Weld => 0.85 - 1 (tergantung NDE requirement)
SAW => 0.95
Fluida-fluida tertentu ternyata mempunyai restriksi dalam menggunakan pipa jenis tertentu juga. Misalnya:
-          Furnace butt welded pipe hanya dibolehkan untuk fluida berkategori D
-          Specifikasi tertentu membolehkan digunakan untuk D fluid dg safe gurding
-          Hanya pipa yg masul list table 305.2.3 yg boleh digunakan untuk severe cyclic condition.

Fitting
Fitting biasanya dipilih melalui bagaimana cara dia disambungkan terhadap pipanya.
Threaded Fitting
-          Material bisa dr grey iron (B16.4), malleable iron (B16.3) atau steel (B16.11)
-          Size biasanya terbatas sampai 2”
-          Umumnya tidak digunakan jika potensi leak tidak bisa ditolerir
-          Straight thread ketemu taper thread hanya diperbolehkan untuk D fluid
-          Size 1 1/2 “ kebawah taper thread minimal sch 80 untuk aplikasi normal fluid
-          Boleh digunakan pada service cyclic condition jika hanya untuk non moment bearing seperti koneksi untuk thermowell
Socket weld
-          Umumnya steel material (B16.11)
-          Umumnya terbatas untuk size sampai 1-1/2”
-          Tidak digunakan dimana korosi crevice bis dipercepat oleh fluidanya atau korosi erosi mungkin terjadi








Butt Welding
-          Sangat common, B16.9 (bisa CS, SS, Nickel base alloy)
-          Umum digunakan untuk size 2” ke atas
-          Umumnya tidak ada restriksi
-          Susah pengelasannya untuk size kecil dan tipis

















OD Tubing
-          Material bisa copper, steel atau nickel base alloy
-          Bisa compression fitting atau flared fitting (B16.26)
-          Biasanya tidak untuk severe service, untuk aplikasi severe cyclic harus di-safe guarding













Water Tube
-          Common material : copper
-          Bisa soldir joint (B16.18, B16.22) atau brazing joint (B16.50)
-          Tidak fire resistant
-          Solder hanya diperbolehkan untuk D fluid
-          Braze joint boleh untuk normal fluid, boleh untuk m fluid dg safe guarding, namun tidak diperkenankan untuk severe cyclic condition

Fitting Groove
Fitting dimana pipanya harus dibuat groove dlm aplikasinya, elastomeric seal juga diperlukan.









Miter Bend
Dua atau lebih bagian lurus dari pipa yg dipasangkan dan disambungkan dalam bidang sudut sehingga menghasilkan perubahan arah (menyerupai elbow). Hehehe gimana ya kalimat yg enaknya?

-          Sudut alfa lebih dari 45 deg, hanya boleh digunakan untuk D fluid
-          Untuk severe cyclic condition, sudut alfa tidak boleh lebih dari 22.5 deg







Percabangan (Branch)
Pilihannya adalah tee, unreinforced fabricated tee, reinforced fabricated tee atau pakai branch fitting (olet).
Dasar pemilihannya:
-          Cost,tergantung material, ukuran dan fabricator
-          Resistance to external moment
-          Kemampuan untuk dilakukan pengujian (NDE)


Tee





Unreinforcing Fabricated Tee


Reinforced Fabricated Tee











Branch Fitting (olet)













Flange
Biasanya dibedakan berdasarkan metode penyambungannya, seperte threaded, socket weld dan weld neck. Kelebihan dan restriksinya sama dengan fitting, sehingga weld neck paling baik, sehingga mandatory untuk aplikasi severe cyclic condition.
Ada juga type lain, yaitu slip on dan lap joint.
Slip on :
-           tidak terjadi crevice jika dipasang dengan dua welding
-          mudah alignment
-          Mempunyai dudukan gasket yg bagus juga
-          Dihindari jika ada temperature cycle yg besar
Lap joint :
-          Bisa lebih murah (contoh flange SS, lap joint CS)
-          Lebih mudah fabrikasi dan instalasi
Flange facing
-          Umumnya raise face
-          Flat face lazim untuk iron flange, harus pakai soft gasket

















Gasket
-          Tahan terhadap degradasi akibat normal servicenya (chemical, temperature)
-          Mempunyai leak rate yg cukup rendah
-          Blow out resistance
-          Fire resistance
Macam-macam gasket
-          Non metallic : rubber, reinforced rubber, fluoropolimer
-          Metallic gasket : flexible graphite, spiral wound, ring joint oval, octagonal)

Bolting
-          Harus mempunyai kekuatan yg cukup
-          Harus mempertimbangkan factor korosi terhadap fluidanya
-          Piping umumnya menggunakan stud bolt (tidak pakai kepala) daripada machine bolt (yg pakai kepala)
"Hadewww..... Pecas Ndahe......"

Saturday, December 10, 2011

Listed vs Unlisted Piping Componet

"Kang, sampeyan wis selo durung? Mbok yg obrolan yg dulu diteruskan"
Yo wis, nggo tombo ngantuk. Dilanjut ya ki dalang....
Standard Piping Component
Memberikan dimensi dan rating yg konsisten sehingga memungkinkan komponen dapat dipasangkan dan bisa ditukar-tukar (interchangeable). Standard Piping Component terbagi menjadi :
a. Listed component
Silakan dilihat di table 326.1 dan appendix A dari ASME B31.3. Misalkan saja :
ASME B16.5, flange (size sampai 24” kecuali size 22”)
ASME B16.47, flange (size 26” s/d 60”)
ASME B16.9, wrought butt welding fitting
ASME B16.10,  Face-to-Face and End-to-End Dimensions of Valves
ASME B16.11, Forged Steel Fittings, Socket-Welding and Threaded
ASME B16.20, Metallic Gaskets for Pipe Flanges-Ring-Joint, Spiral-Would, and Jacketed
ASME B16.21, Nonmetallic Flat Gaskets for Pipe Flanges
ASME B16.34, Valves - Flanged, Threaded, and Welding End
ASME B16.48, Steel Line Blanks
Dan lain-lain, buanyak banget soalnya. Lihat sendiri ya? Yg listed ini dapat digunakan sesuai dengan pressure temperature ratingnya dan limitasi tambahan sesuai yg dinyatakan oleh code atau Client’s spec.
b. Unlisted Component
Misalkan ASME B16.33, B16.50, MSS SP-68, MSS SP-108, API-6D, AWW C153 dll.
“ Sik-sik, yg listed component kan udah pasti boleh dipake. Trus kalo yg unlisted ini boleh dipake nggak?”.
Wee, ya boleh aja to ya? Siapa bilang gak boleh…. Cuman, B31.3 punya guidance. Aku punya cerita agak menggelikan untuk masalah ini. Sebenernya aku agak malu untuk bercerita, soalnya ini akan membuka aib. Perusahaan kelas apakah yg sebenernya dimana aku saat ini berlabuh. Tapi ya sudahlah, buat pembelajaran ya ndak apa-apa.
Suatu ketika datanglah sebundel PAN (Project Advice Note), mungkin tempat lain bilangnya concession request ataupun TQ (Technical Query). Pendek kata (wuih pendek kata, kayak SBY aja...), PAN itu isinya bahwa dia mo pakai concentric reducer 18 x 14 dengan memotong reducer 18 x 12 yg dia sudah punyai. Maksudnya itu aku mo nggaya nggak bolehin aplikasi ini. Aku rejectlah PAN dari Kontraktor yg klo di kampong dia dugaan saya punya becakan sebagai pawing ular. Hehehe  aku lihat ntah yes atau no, orang ini selalu melengkapi jawabanyya dg geleng-geleng kepala. Persis kayak ular sendok (kobra) menari-nari mendengar tiupan seruling sang pawang.
“Ojo ngece kang, ntar kualat loh… hehehe”
Hehehe aku reject lah Pan orang tersebut dengan aku tulis, Manakala reducer 18 x 12 dipotong menjadi 18 x 14 maka reducer tersebut tidak lagi conform dg requirement dari ASME B16.9. Manakala itu nggak sesuai dengan B16.9, maka fitting tersebut sudah sudah termasuk sebagai unlisted piping komponen dari B31.3. Dalam penggunaannya, serangkaian analysis musti dilalui untuk qualifikasi.
“Trus gimana itu kelanjutannya kang?”
Dasar namanya pawang ular, kata orang-orang yang pernah banyak berinteraksi dg mereka punya ilmu kodok. Itu yg membuat mereka survive dimana-mana.
“Ilmu kodok gimana kang?”
Ya itu, lihat gimana kodok berenang…! Dengan kakinya dia akan injek bawahan, dengan tanggannya dia akan sikut kiri kanan. Trus dingan lidahnya dia akan menjilat atasan.
“wakakkk, kang Sarmin ini bisa aja…. Trus apa hubungannya dg cerita fitting td?”
Minggu depannya, kontraktor ini dating dengan PMku, client asli peci miring. Dengan ilmunya tadi, justru aku yg dimarahi. Intinya, gimana caranya agar aku bisa accept yg mereka propose kan. Yow is karepmu, plant punyakmu, baik buruknya ya terserah dirimu.Wong duwite duwekmu, yo sak karepmu. Aku ra melu-melu. Masak sy cuman jd tukang stamp kok mau macem2. Cuman biar secara teknis bisa aman, ya tak jawab aja The proposed application is technically acceptable. However, requirement of para 304.7.2 of ASME B31.3 shall be followed. Ra urus, sak karepmu. Iso po ora follow requirement, dudu urusanku. Golek amane dewe-dewe. Hahaha.
“Emang sebenernya apa sih ketentuannya untuk yg unlisting piping component itu?”
Jadi, sebenernya yg unlisting component itu sebenarnya bisa digunakan, dengan limitasi sebagai berikut:
-          Mempunya dimensi  yang sesuai dengan apa yg sudah praktis digunakan sesuai dengan yg sudah listed component
-          Memberikan kekuatan dan performa yg sama dengan komponen standar
-          Memenuhi salah satu dr kriteria berikut :
o   Komposisi, fifat mekanis, manufaktur, quality control sebanding dengan listed komponen dan temperature ratingnya sesuai dengan para 304 dr B31.3
o   Diqualifikasi untuk pressure design sesuai yang dinyatakan oleh para 304.7.2 dr B31.3.
Para 304.7.2 dari B31.3 :
Calculations and documentation showing compliance with paras. 304.7.2(a), (b), (c), or (d), and (e) shall be available for the owner’s approval
(a) extensive, successful service experience under comparable conditions with similarly proportioned components of the same or like material.
(b) experimental stress analysis, such as described in the BPV Code, Section VIII, Division 2, Annex 5.F.
(c) proof test in accordance with either ASME B16.9, MSS SP-97, or Section VIII, Division 1, UG-101.
(d) detailed stress analysis (e.g., finite element method) with results evaluated as described in Section VIII, Division 2, Part 5. The basic allowable stress from Table A-1 shall be used in place of the allowable stress, S, in Division 2 where applicable. At design temperatures in the creep range, additional considerations beyond the scope of Division 2 may be necessary.
(e) For any of the above, the designer may interpolate between sizes, wall thicknesses, and pressure classes, and may determine analogies among related materials.
“ wah, klo gak listed, agak rumit juga ya”
Hehehe rasah dipikir….

Tuesday, December 6, 2011

Seleksi Piping Komponen (Logam)

“Kang, mbok sing wingi iku dilanjut…!”
Meh takon opo cah bagus? Tanya apa?
“Kang, tandanya bahwa sebuah system perpipaan itu gagal apaan sih”.
Menurutmu kira2 apa? Cara gampang yak klo sebuah system perpipaan itu bocor, itu sudah bisa dikatakan gagal. Apalagi crack, penyok, njebluk opo maneh? Cuman musti diingat, seandainya harus gagal, klo bisa kegagalan itu jangan sampai catasthropic. Jangan sampai tiba2 saja system udah hancur. Ojo nganti, mak jegagik njebluk. Klo bisa, kayak wong Londho bilang, leak befor break. Biar kalau gagal ya mbok iyao leak dulu aja, jangan njeblok biar bisa ditambal dulu kasih penguat atau biar ada waktu untuk shutdown biar bisa diperbaiki.
“Ooo gitu ya? Terus biar bisa gitu, cara milih Piping Komponen itu gimana?
Setidaknya, kita musti ngerti dikit2 lah apa basisnya dlm pemilihannya. Seperti  misalnya:
-          Pressure class/rating
-          Reliability: menyangkut robustness, fire resistant, blow out resistance, tendency to leak
-          Material of Construction : menyangkut corrosion resistant, material thoghness
-          Harga
“Panganan opo kui kang? Hehehe”
Husss…. Sik rungokke yo, ojo turu….
Pressure Class :
Rating dr metallic system umumnya ditentukan oleh sambungannya, dan yang paling sering adalah sambungan Flange yang biasanya mengikuti ASME B16.5 (metallic flange) atau B16.1 (iron flange). Rating untuk flange(dan beberapa komponen lain seperti forged fitting)ditentukan oleh pressure class.
Robustness :
Dapat menahan paparan beban (load) seperti terinjak orang, kejatuhan peralatan, kejatuhan box peralatan, kesenggol forklift, truck atau boom crane. Ora gampang mleyok ngono loh….
“Ooo klo gitu, body mobil di Indonesia nggak bisa dipilih sebagai material piping dong? La dipegang aja udah mleyok je… hehehe”
Husss dengkulmu mlocot….
Fire resistance :
Komponen dapat menjaga integritas system perpipingan dikarenakan paparan suhu sekitar 650 degC selama sekitar 30 menit.
“Loh, fire resistance iku berarti bukan bermaksud bahwa material tersebut tidak rusak jika terjadi kebakaran, gitu ya…?
Hehehe setidaknya, bahwa dengan waktu segitu itu klo ada kebakaran orang msh bisa lari menyelamatkan diri. Gimana klo pas mo lari malah kejatuhan pipa panas? Ora mung benjut ning mesti langsung kuburan….
Komponen yang mempunyai fire resistance digunakan untuk :
-          Dimana ada kemungkinan terjadi kebakaran
-         Ada akibat yg bisa diakibatkan oleh adanya kegagalan system perpipingan, seperti  penambahan minyak ke kebakaran atau membahayakan pemadam kebakaran jika terjadi kebocoran.
Material agar masih tetap mampu beroperasi setelah terjadi kebakaran biasanya tidak jadi pertimbangan.
Blow Out Resistance :
Gasket dan seal harus mampu menahan tekanan tinggi tanpa mengalami kegagalan karena ekstrusi atau fracture.
Kalau seandanya Cuma bocor2 kecil, itu masih bisa dilakukan dengan pengencangan baut. Maksud dr Blow Out resistance terutama untuk menghindari terjadi kebocoran besar, misalkan karena :
-          Ketika sambungan flange tidak dikencangkan dengan baik
-          Sistem perpipingan mengalami tekanan tinggi lebih dari tekanan disainnya
-          Sambungan flange mengalami bending momen yg besar.
Tendency to Leak :
Sambungan tertentu cenderung mudah bocor dibanding tipe sambungan lain. Sambungan yg cenderung mudah bocor kurang cocok untuk high pressure ataupun fluida yg beracun. Misalnya, threaded joint, unions, elastomeric seal.
Corrosion Resistance :
Seandainya sifat korosinya adalah general/uniform corrosion, system perpipingan cukup diberikan Corrosion Allowance. Prediksi korosi yg terjadi selama design lifetime diberikan allowance ketebalannya untuk tetap mampu menahan internal pressure sampai dengan habis masa design lifetimenya. Namun kalau ternyata bahwa besarnya corrosion allowance yg harus diberikan itu lebih dr 6 mm, direkomendasikan untuk memilih CRA.
Namun jika korosinya bersifat localized seperti stress corrosion cracking, hydrogen embrittlement ataupun intergranular corrosion, corrosion allowance bukanlah solusi. Material selection adalah kuncinya.
Material Toughness :
Diukur sebagai energy yang diperlukan untuk secara tiba-tiba crack merambat hingga failure.Umumnya yg menjadi concern adalah material Carbon steel terutama jika terpapar kepada temperature rendah. Kegagalan kapal Titanic ataupun kapal Liberty menjadi contoh menarik bagaimana terjadinya brittle fracture oleh temperature rendah.
Faktor yang mempengaruhi fracture toughness sebagai berikut :
-          Komposisi kimia atau unsur paduan
-          Heat Treatment
-          Grain size

Sunday, December 4, 2011

Pengenalan ASME B31.3

“Kang Sarmin, Katanya sampeyan ini Piping Engineer ya?”
Hehehe menurut CVnya sih iya, klo kemampuannya ya wakaranai. Soal CV kan pandai2nya ngecap, namanya juga orang jualan. Ya nggak? Emangnya kenapa?
“ Iya sih. Ngak papa kok, cuman pengin tau aja klo dunia persilatan kan masing2 aliran ada semacam kitab yg suka dijadikan acuan. Klo kitabnya orang2 di dunia perpipingan ada nggak?”
Oh itu. Itu sih ada, orang2 nyebutnya Code. Yg paling terkenal sih B31. Series. Hehehe cuman nggak seperti di dunia persilatan yg kitabnya tdk boleh jatuh ketangan pendekar berwatak jahat. B31 series udah banyak yg nyuri. Pirate gitu lah. Abis gaji engineer-nya gak cucuk untuk beli kitabnya yg dijual pake Dolah…. Ssst… jangan bilang2 ya klo saya juga nyuri. Nih tak critain sekilas tentang B31. Tapi sebelumnya musti tau dulu, piping itu apa?
Piping : Assembly dari piping component yg digunakan untuk mengalirkan fluida.
Piping System : Interconnecting antara piping yang memiliki kondisi design yang sama.
Contoh B31 Series itu sebagai berikut :
B31.1 : Power Piping
B31.3 : Process Piping
B31.4 : Liquid Transportation Pipeline
B31.5 : Refrigeration Piping
B31.8 : Gas Transportation Pipeline
B31.9 : Building Service Piping
B31.11 : Slurry Transportation Pipeline
Nah yg paling sering dijadikan pegangan wajib oleh Piping Engineer biasanya B31.3, Process Piping.  B31.3 ini suka jd rujukan untuk petroleum refinery, chemical, pharmaceutical, textile, pulp n paper dan juga cryogenic piping.
“ Kang, B31.3 itu isinya apa aja toh?”
Diantaranya, B31.3 itu mengatur ketentuan tentang material dan komponen piping, disain, fabrikasi, assembly, erection (mau nulis ereksi ndak dikira saru), examination, inspection, testing dr system perpipingan.
“Kang, kok system perpipingan bukan system perpipaan. Emang beda ya?”
Yo embuh, nek boso londo ono Piping trus ono plumbing. Klo ditranslate ke Bahasa, dua-duanya system perpipaan. Padahal, jan-janya cakupannya beda. Klo plumbing itu untuk building. Makanya , biar nyleneh ijinkan aku pakai system perpipingan ya? Ojo diguyu loh….
“Waduh, aku dulu kan pernah ngrouting instalasi air bersih dan instalasi air kotor waktu mbangun rumahnya pakde Slamet itu tidak bsa diartikan Piping Engineer ya? Tiwas arep nggaya…”
Hush… nyepelekke. Mo dilanjut nggak?
Jadi, B31.3 itu bisa dipakai untuk mendisain macem-macem fluida seperti
-          Raw, intermediate, finish chemical
-          Petroleum product
-          Gas, steam, air dan water
-          Fluidized solid
-          Refrigerant
-          Cryogenic fluid
“ weee, banyak ya aplikasinya? Tapi, sik-sik-sik…. Kira2 ada nggak ya fluida yg nggak tercover sama b31.3”
Ada lah Dab…! Perpipingan ecek2 yang non pressurized (kurang dr 15 psig) dan tidak toxic/flammable, kasian klo hrs ikut aturan B31.3. Trus piping di dalam package boiler, itu jg nggak tercover soalnya udah dicover sama B31.1.
“Kapan2 aku mbok dijlentrehke siji mboko siji yo kang….”
Sebelum mengupas satu demi satu, ada baiknya perlu diketahui tanggung jawab masing2 pihak yg bersangkutan. Koyoto :
-          Sing nduwe gawe/Owner/Client/Agan
        Client punya kewajiban untuk terciptamya kesesuaian dengan Kode, dan menetapkan requirement untuk design, construction, examination, inspection, testing untuk dijadikan acuan keseluruhan disain termasuk piping. Client jg bertanggung jawab dlm menamakan/mengklasifikasikan piping fluid dan menentukan system quality tertentu untuk diterapkan.
-          Designer/Engineer
        Bertanggung jawab pada Juragan/Client untuk memastikan engineering designnya sesuai dengan Code dan ketentuan tambahan lainnya yg telah ditentukan Client.
-          Manufacturer/Fabricator/Erector
Bertanggung jawab menyediakan material, komponen dan workmanship yang sesuai dengan ketentuan Code dan Engineering Design.
-          Owner Inspector
Bertanggung jawab pada Client untuk memastikan bahwa ketentuan dari Code tentang insteksi, examination dan testing telah terpenuhi. Jika ketentuan Quality System dinyatakan oleh Client, Inspector juga bertanggung jawab memastikan implementasinya.
“Wuih, bedo2 yo kang? La terus sampeyan di posisi mana?”
Hehehe nek aku tergantung siapa yg mau mbayarin, aku manut saja. Pokoknya palugada, apa lu mau gua ada. Wakakak.
Dilanjut dulu ya, sebelum dijlentrehkan satu per satu, ada baiknya diketahui klasifikasi fluida dalam B31.3. Lanjut gan….

Category D Fluid Service: a fluid service in which all the following apply:
(1) the fluid handled is nonflammable, nontoxic, and not damaging to human tissues as defined in para. 300.2 of B31.3
(2) the design gage pressure does not exceed 1035 kPa (150 psi)
(3) the design temperature is from −29°C (−20°F) through 186°C (366°F)
Category M Fluid Service: a fluid service in which the potential for personnel exposure is judged to be significant and in which a single exposure to a very small quantity of a toxic fluid, caused by leakage, can produce serious irreversible harm to persons on breathing or bodily contact, even when prompt restorative measures are taken.
High Pressure Fluid Service: a fluid service for which the owner specifies the use of Chapter IX for piping design and construction; see also para. K300 of ASME B31.3
Normal Fluid Service: a fluid service pertaining to most piping covered by this Code, i.e., not subject to the rules for Category D, Category M, or High Pressure Fluid Service.
D Fluid biasanya dikarakterisasi sebagai “Utility”, M Fkuid dikarakterisasi sebagai “Lethal”, High pressure fluid service dikarakterisasi sebagai “High Pressure” dan Normal Fluid dikarakterisasi sebagai “Process”.
Whoahemm… Ngantuk dab, teruske kapan kapan yo…..